Tingkat kelulusan siswa pada ujian nasional (UN) tahun 2010, diprediksi mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Angka penurunan secara nasional diprediksikan sebesar 2%, termasuk Propinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Purworejo sebagai bagian dari Propinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2009 lalu, angka kelulusan UN tingkat SLTA di Kabupaten Purworejo mencapai 94,45%. Pengumunan hasil UN tahun 2010 tingkat SMA/SMK/MA baik negeri maupun swasta, secara serentak dilaksanakan Senin (26/4) di seluruh sekolah. Mekanisme pengumuman bervariasi, ada yang mengundang para orangtua/ wali untuk diberi pengumunan hasil UN anaknya. Ada juga yang diserahkan kepada siswanya secara langsung.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo Drs Bambang Aryawan MM, ketika ditemui di ruang kerjanya Senin (26/4), mengungkapkan bahwa UN tahun 2010 tingkat SMA/SMK/MA baik negeri maupun swasta, diikuti 9.055 siswa. Mereka mengikuti UN tahap utama mulai 22 Maret, dan bagi yang tidak hadir pada saat itu dengan alasan yang bisa dipertanggungjawabkan, bisa mengikuti ujian susulan 29/3 lalu. Hasilnya diumumkan Senin (26/3), dengan prosentasi angka kelulusan sementra rata-rata 83,75%.
Bambang Aryawan yang didampingi Kabid Pendidikan Menengah Drs Basuki Budi Raharjo, mengatakan bahwa peserta dari SMA/MA baik swasta maupun negeri 3.727 siswa. Dari jumlah tesebut dinyatakan lulus pada tahap utama sebesar 3.145 siswa (84,38%). Sisanya 582 siswa dinyatakan tidak lulus. Sedangkan peserta dari SMK baik swasta maupun negeri 5.328 siswa, dinyatakan lulus 4.431 siswa (83,17%). Sisanya 897 dinyatakan tidak lulus.
“Untuk sementara belum ada sekolah yang siswanya lulus seratus prosen. Tapi itu masih data sementara, karena masih akan ada lagi UN ulangan (tahap II). Sehingga saat ini belum bisa membandingkan dengan hasil UN tahun lalu” katanya.
Kepada siswa yang lulus, ia menghimbau melalui kepala sekolah masing-masing agar saat merayakan kelulusan dilakukan dengan tindakan yang bersifat konstruktif. Jangan melakukan aksi corat coret, serta melakukan konvoi kendaraan yang bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Wujudkan rasa sukur dengan melakukan berbagai kegiatan yang positif, misalnya dengan anjangsana ke panti asuhan, sujud sukur kepada Tuhan. Hal itu sekaligus sebagai bentuk solidaritas kepada rekannya yang tidak lulus. Sumbangkan pakaian seragam, kepada anak yang membutuhkan.
Kepada para siswa yang belum berhasil, ia berharap jagar tidak pesismis. Masih ada kesempatan untuk meraihnya. Untuk itu ia minta agar sejak sekarang meningkatkan persiapan lagi, karena masih ada UN ulangan (tahap II), yang rencananya akan digelar mulai 10/5, sambil menunggu mekanismenya dari propinsi.
Ditambahkan oleh Basuki yang juga menjabat sebagai ketua panitia pelaksana UN tingkat Kabupaten Purworejo, bahwa besarnya angka ketidak lulusan saat ini dipengaruhi beberapa hal. Antara lain, ada siswa yang tidak lulus UN tahun kemarin, kemudian mereka menempuh ujian kejar Paket C (setara SMA), dan dinyatakan lulus.. Namun oleh pihak sekolah karena takut diprotes, sehingga didaftarkan sebagai peserta UN tahun ini. Padahal meraka saat ini berada di luar daerah, sehingga saat UN tidak hadir.
Bila dilihat dari segi persiapan, lanjutnya, ia mengakui pihak sekolah persiapannya sudah maksimal. Hanya berdasarkan hasil pantauan selama pelaksanaan UN, ada beberapa siswa yang menyampaikan keluhannya pada mapel Bahasa Inggris. Pada listening, pengucapannya terlalu cepat, sehingga banyak siswa yang kurang bisa memahami.
Menyangkut rencana UN ulangan (tahap II) yang direncananya mulai 10 Mei mendatang, lanjut Basuki, mekanismenya masih menunggu dari propinsi. Namun ada beberapa persyaratan yang bisa diijinkan mengikuti UN ulangan. Yaitu siswa yang hadir dan dinyatakan tidak lulus pada uijan utama dan susulan (tahap I). Bagi siswa yang tidak hadir pada UN tahap I, tidak bisa mengikuti UN ulangan (tahap II). Namun demikian ia optimis hasil UN secara keseluruhan tahun ini, bisa mempertahankan prosentase tahun lalu. (dari : website :pemkab purworejo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar